PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), produsen kertas dan bubur kertas
di bawah induk usaha Asia Pacific Resources International Limited
(APRIL), berencana memperkuat penetrasi pasarnya hingga mencapai 85
negara tujuan ekspor pada 2015, meningkat dari posisi sekarangi 75
negara tujuan ekspor.
Presiden Direktur PT Riau Andalan Pulp and
Paper (RAPP) Kusnan Rahmin mengatakan bahwa keinginan Presiden Joko
Widodo untuk menggenjot ekspor Indonesia hingga 300%, salah satunya bisa
dijawab dengan mendorong pengembangan industri berbasis hutan tanaman,
yang didukung ketersediaan lahan dan iklim yang sangat cocok bagi pohon
untuk tumbuh cepat.
“Kami sangat mendukung kebijakan pemerintah
untuk menggenjot ekspor. Saat ini Grup APRIL melalui Riau Andalan Pulp
and Paper telah mengekspor ke 75 negara, dan mulai tahun ini kami
menargetkan mampu menembus ke 85 negara,” tuturnya, Jumat (23/1/2015).
Pihaknya
mengaku akan memperluas pasar ke Uni Eropa, meskipun fokus ekspansi
pasar masih akan tetap di Asia, Pasifik, Australia dan Cina.
"PaperOne
(brand kertas buatan RAPP) saat ini mampu menjadi pemain global yang
kompetitif. Perusahaan juga telah menerapkan sistem lacak balak yang
memastikan sumber bahan baku dari pengelolaan hutan yang lestari,”
tuturnya.
Saat ini kapasitas terpasang produksi pulp RAPP adalah
2.8 juta ton/tahun dan 820.000 ton kertas/tahun. Produk unggulan kertas
dengan brand PaperOne telah didistribusikan ke-75 negara dengan porsi
68% Asia Pasifik dan 32% Uni Eropa.
Sementara, untuk industri bubur kertas, distribusi pasar terbesar juga masih Asia Pasifik dengan porsi 92% dan Uni Eropa 8%.
Kusnan
optimistis bahwa kondisi pasar tahun ini cukup kondusif bagi industri
pulp dan kertas. Untuk itu, pihaknya berharap hal itu akan didukung
dengan regulasi yang memudahkan pelaku usaha meningkatkan kinerjanya.
Sustainability
Director PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Petrus Gunarso
menyatakan bahwa Indonesia masih memiliki lahan yang potensial untuk
dikembangkan sebagai hutan tanaman industri (HTI).
Menurutnya
saat ini dari sekitar 74 juta hektare kawasan hutan yang dialokasikan
sebagai hutan produksi, baru sekitar 34 juta hektare yang dibebani izin
pengelolaan.
“Berarti ada potensi sekitar 40 juta hektare yang
belum ada pengelolanya. Jika ini dikelola menjadi hutan tanaman industri
jelas akan lebih baik,” ujarnya.
Hutan tanaman bisa menjadi sumber bahan baku untuk industri kehutanan, termasuk bubur kayu (pulp) dan kertas.
SUMBER
How to enter a casino in NJ | JTM Hub
BalasHapusA quick 부산광역 출장안마 scan of your casino 경산 출장샵 card will give you access to one 밀양 출장안마 of the most popular casinos. Enter the number of players you're playing 서울특별 출장샵 with to see 강릉 출장마사지