Sabtu, 30 Mei 2015

RAPP Incar 85 Negara Tujuan Ekspor

PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), produsen kertas dan bubur kertas di bawah induk usaha Asia Pacific Resources International Limited (APRIL), berencana memperkuat penetrasi pasarnya hingga mencapai 85 negara tujuan ekspor pada 2015, meningkat dari posisi sekarangi 75 negara tujuan ekspor.

Presiden Direktur PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Kusnan Rahmin mengatakan bahwa keinginan Presiden Joko Widodo untuk menggenjot ekspor Indonesia hingga 300%, salah satunya bisa dijawab dengan mendorong pengembangan industri berbasis hutan tanaman, yang didukung ketersediaan lahan dan iklim yang sangat cocok bagi pohon untuk tumbuh cepat.

“Kami sangat mendukung kebijakan pemerintah untuk menggenjot ekspor. Saat ini Grup APRIL melalui Riau Andalan Pulp and Paper telah mengekspor ke 75 negara, dan mulai tahun ini kami menargetkan mampu menembus ke 85 negara,” tuturnya, Jumat (23/1/2015).

Pihaknya mengaku akan memperluas pasar ke Uni Eropa, meskipun fokus ekspansi pasar masih akan tetap di Asia, Pasifik, Australia dan Cina.

"PaperOne (brand kertas buatan RAPP) saat ini mampu menjadi pemain global yang kompetitif.  Perusahaan juga telah menerapkan sistem lacak balak yang memastikan sumber bahan baku dari pengelolaan hutan yang lestari,” tuturnya.

Saat ini kapasitas terpasang produksi pulp RAPP adalah 2.8 juta ton/tahun dan 820.000 ton kertas/tahun. Produk unggulan kertas dengan brand PaperOne telah didistribusikan ke-75 negara dengan porsi 68% Asia Pasifik dan 32% Uni Eropa.

Sementara, untuk industri bubur kertas, distribusi pasar terbesar juga masih Asia Pasifik dengan porsi 92% dan Uni Eropa 8%.

Kusnan optimistis bahwa kondisi pasar tahun ini cukup kondusif bagi industri pulp dan kertas. Untuk itu, pihaknya berharap hal itu akan didukung dengan regulasi yang memudahkan pelaku usaha meningkatkan kinerjanya.

Sustainability Director PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Petrus Gunarso menyatakan bahwa Indonesia masih memiliki lahan yang potensial untuk dikembangkan sebagai hutan tanaman industri (HTI).

Menurutnya saat ini dari sekitar 74 juta hektare kawasan hutan yang dialokasikan sebagai hutan produksi, baru sekitar 34 juta hektare yang dibebani izin pengelolaan.

“Berarti ada potensi sekitar 40 juta hektare yang belum ada pengelolanya. Jika ini dikelola menjadi hutan tanaman industri jelas akan lebih baik,” ujarnya.

Hutan tanaman bisa menjadi sumber bahan baku untuk industri kehutanan, termasuk bubur kayu (pulp) dan kertas.

SUMBER

1 komentar:

  1. How to enter a casino in NJ | JTM Hub
    A quick 부산광역 출장안마 scan of your casino 경산 출장샵 card will give you access to one 밀양 출장안마 of the most popular casinos. Enter the number of players you're playing 서울특별 출장샵 with to see 강릉 출장마사지

    BalasHapus